Shalom,

 

Sungguh indah pelajaran yang kita dapatkan Minggu lalu bertemakan "Bersukacitalah dalam Tuhan".

 

Mempelajari Surat Filipi sama dengan mempelajari tentang sukacita  terkena pada Kandil Emas yang menerangi Tempat Kudus  dimana alat itu diletakkan. Kandil Emas tersebut dibuat dari 1 talenta emas murni (+/- 57 kg) yang ditempa menjadi bentuk yang indah.

 

Firman adalah Allah dan turun ke dunia menjadi manusia serta diam di antara kita (Yoh. 1:1, 14). Di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dunia ini. Ia adalah pribadi Allah sendiri.

 

 

Yesus bagaikan bongkahan emas mulia dan tak ternilai harganya yang datang ke dunia untuk ditempa dengan menanggung sengsara hebat untuk menebus dosa kita berlanjut membenarkan dan menguduskan hidup kita agar kita memilki perbuatan-perbuatan benar. Jubah putih kita dicuci bersih oleh Darah Anak Domba (Why 7: 14). Kerelaan-Nya ditempa memberikan sukacita bagi kita.

 

Dalam hidup bersama, kita diminta untuk menaruh pikiran dan perasaan seperti yang terdapat dalam Yesus. Kalau Yesus rela ditempa, seharusnya kita pun bersedia ditempa agar kita memiliki sukacita dalam Tuhan dan banyak orang di sekeliling kita juga dapat mengalami sukacita dalam Tuhan.

 

Para murid Yesus menghindari tempaan ketika menghadapi penyaliban Yesus. Yudas Iskariot menjual guru-Nya dengan 30 keping perak, Petrus ketakutan dan menyangkali-Nya, semua melarikan diri tidak mau mengalami sengsara dan lebih memilih sukacita daging yang bersifat sementara.

 

Awalnya Paulus juga betindak sama sebab ia tidak mempercayai Yesus sebagai mesias. Ia begitu senang melihat pengikut Yesus dirajam dan dibunuh namun sejak pertemuan-Nya dengan Yesus, ia menemukan sukacita lain yang didapatnya justru saat dia ditempa sengsara karena pengikutannya kepada Yesus.

 

"Jangan heran akan nyala api siksaan yang datang sebagai ujian seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu... bersukacitalah sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan Nya!" (1Ptr. 4: 12-13)

 

Sungguh indah sukacita di dalam Tuhan! Suatu sukacita yang tidak hanya kebal terhadap tempaan tetapi juga sukacita sebagai hasil dari tempaan itu ! (Red.)