Dibebaskan Untuk Menerima Kekayaan Rohani

Pdm. Wahyu Widodo, Minggu, Johor, 28 Januari 2018

Shalom,

Sejak semula Allah telah menetapkan rencana-Nya bagi manusia untuk menyatakan Pribadi-Nya tetapi manusia lebih cenderung mengejar kebebas-an padahal kebebasan yang dikejar mereka tidak menghasilkan kebebasan sesungguhnya sebab kenyataannya mereka masih terikat dalam perhambaan berbagai keinginan yang sia-sia (Rm. 1:28).

Setiap orang terikat akan kecintaan terhadap sesuatu sebelum dimenangkan oleh Injil keselamatan dan di luar Injil tidak seorang pun mengenal kehendak Allah. Salah satu jemaat yang menerima Injil keselamatan adalah Jemaat Efesus. Pada abad pertama, Efesus merupakan kota makmur dengan pelabuhan yang sangat ramai sebagai lalu lintas perdagangan dan pasarnya tidak pernah sepi sehingga dari segi ekonomi penduduk Efesus sangat mapan dan berkelimpahan. Tak ketinggalan kebudayaannya juga sangat terkenal dalam skala internasional. Gedung teaternya dapat menampung puluhan ribu orang dan jalan lebar yang diperkeras dengan batu pualam serta pilar-pilar di sepanjang tepi jalan menjadi kebanggaan orang-orang Efesus. Di bidang keagamaan, mereka membangun kuil-kuil dan bangunan sangat megah untuk dewi Artemis dan untuk kaisar mereka.

Sebagian besar penduduk Efesus mencari nafkah dengan memperdagangkan patung-patung perak di bawah perserikatan tukang perak yang dipimpin oleh Demetrius. Tak dapat disangkal, kehidupan jasmani orang Efesus sangat terjamin tetapi apakah ini merupakan tujuan akhir kehidupan mereka? Dan kehidupan semacam inikah yang dikehendaki Allah?

Paulus sebagai rasul Kristus yang mengenal kehendak Allah mengetahui apa yang lebih bermanfaat bagi orang Efesus. Untuk itu dia memberitakan Kerajaan Allah (Kis. 19:8) dan setelah melihat keubahan yang dialami orang-orang Efesus, dia tidak keberatan menyampaikan salam dan menyebutnya orang-orang kudus yang layak menerima kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah (Ef. 1:1-2).

Jelas kuasa Firman Allah telah melepaskan sebagian orang-orang Efesus dari ikatan berhala yang membutakan mereka untuk dapat memandang anugerah Allah. Mereka dilepaskan dari cinta akan dunia serta isinya dan dikuduskan oleh iman mereka terhadap kurban Kristus untuk hidup berpengharapan kepada Tuhan Yesus Kristus. Juga kehendak dan keinginan mereka takluk di bawah rencana Allah sebagaimana yang diteladankan Yesus (bnd. Yoh. 5:30). Patut dicontoh bahwa segala perbuatan dan tindakan Yesus dilakukan berdasarkan perintah Bapa; dengan kata lain, tidak ada satu perbuatan apa pun dilakukan-Nya di luar rencana Bapa.

Bila kita amati dengan cermat, Efesus 1:3-14 menuliskan keutamaan Kristus dalam penebusan sementara ayat 3-6 keutamaan Kristus dalam rencana Bapa yang telah menetapkan-Nya untuk menganugerahkan berkat-berkat rohani dari Surga kepada kita. Untuk itu Yesus harus mati disalib agar oleh darah-Nya kita beroleh penebusan dan menjadi kudus tanpa cacat-cela. Lebih lanjut, Ia mengangkat kita menjadi anak-anak Allah yang berhak menjadi ahli waris kekayaan Surgawi. Tujuan kegenapan semua rencana Allah dalam mengaruniakan anugerah kepada kita ialah untuk mendatangkan pujian kepada Bapa yang telah menyatakan kasih-Nya kepada kita.

Bagaimana dengan Efesus 1:7-12? Tentang keutamaan Kristus dalam partisipasi orang-orang percaya. Darah Kristus mempunyai nilai sangat berharga melebihi apa pun di dunia ini karena oleh darah-Nya yang kudus kita mengalami penebusan, pengampunan dan penyucian atas segala dosa kita. Dengan demikian, kita memiliki kekayaan kasih karunia-Nya termasuk hikmat dan pengertian. Dengan hikmat dan pengertian ini kita dapat berlaku bijak dalam bertindak untuk dapat hidup benar di hadapan-Nya.

Semua yang direncanakan Allah adalah rahasia kehendak-Nya yang dinyatakan kepada kita dan ditetapkan dalam Kristus untuk mempersatukan baik yang ada di Surga maupun yang ada di bumi dan Kristus menjadi Kepala atas semuanya. Hanya orang-orang percaya dalam Kritus yang mendapat bagian dari semua yang dijanjikan-Nya.

Berita Injil disampaikan agar orang-orang percaya menerima bagiannya sesuai dengan keputusan Allah. Dalam hal ini jemaat Allah yang kudus berpengharapan kepada Kristus serta menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya.

Efesus 1:13-14 menuliskan keutamaan Kristus dalam penerapan Roh kudus. Di dalam Yesus Kristus, kita yang telah percaya dimeteraikan dengan Roh kudus sebagai jaminan sampai memperoleh penggenapan dari seluruh janji yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah untuk memuji kemuliaan-Nya.

Peran Allah Tritunggal sejak semula hingga zaman Gereja sekarang tetap kerlaku sampai penggenapan recana-Nya dalam kesempurnaan. Gereja harus dilepaskan dari segala ikatan yang menghambat penggenapan rencana Allah. Keberhasilan dalam menguasai seisi dunia ini, sekalipun segala sesuatu yang ada di bumi ini menjadi kekayaan Gereja Tuhan, bukanlah tolok ukur dari pencapaian tujuan. Hanya Yesus Kristus dengan pengurbanan-Nya yang berkuasa membawa Gereja Tuhan sampai pada kepenuhan rencana Allah yang telah ditetapkan, diputuskan dan dimeteraikan dengan Roh Kudus.

Tidak ada kata-kata lain kecuali ucapan syukur tak terhingga ketika kita dibebaskan dari keterikatan segala kekayaan duniawi untuk menerima kekayaan rohani yang bersifat kekal dan hidup bersama Pemilik kekayaan Surgawi selamanya. Amin.