• Editorial 959, 14 April 2024

Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu. Mazmur 86:11

Mazmur 86 mengekspresikan jeritan Daud di tengah-tengah kesukaran. Mazmur 86 menunjukkan permohonan Daud akan pertolongan dari TUHAN. Ia tak henti-hentinya meminta tolong kepada Tuhan sepanjang hari. “Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.” (Mzm. 86:3)

Sama seperti Daud, tentu kita pernah mengalami kondisi yang sulit. Setiap orang memiliki ujiannya masing-masing. Teladan pertama dari Daud adalah berseru dan berdoa sepanjang hari. Saat kita berada dalam kondisi sulit, pernahkah kita berdoa sepanjang hari? Atau kita sibuk ke sana kemari sambil mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri? Teladan pertama dari Daud mengajarkan bahwa ia tidak henti-hentinya berdoa hanya kepada Tuhan, penjawab doa. Dalam kondisi sulit hendaknya kita tidak berhenti berdoa.

Teladan kedua tertulis dari iman Daud. “Tidak ada seperti Engkau di antara para allah, ya Tuhan, dan tidak ada seperti apa yang Kaubuat.” (ay. 8) Berarti Daud sadar bahwa di kondisi apa pun tidak ada yang dapat mengalahkan kuasa TUHAN! Jadi di dalam kesesakan dan kesulitan walau kita memiliki ‘senjata’ untuk keluar dalam kesesakan kita, tetap TUHAN saja yang berdaulat.

Dalam menghadapi musuh-musuhnya, Daud sebenarnya mempunyai akses pengaruh politik, maupun sumber daya yang besar. Kita pun pasti juga mempunyai akses tersebut. Misal: ketika ada anggota keluarga yang sakit, kita mempunyai asuransi serta dapat memilih rumah sakit terbaik, tetap saja TUHAN yang berdaulat. Jangan sampai semua hal yang kita miliki mengalihkan pandangan kita kepada kedaulatan TUHAN.

Yang terakhir dari teladan Daud ialah tetap tetap percaya bahwa Tuhan itu baik. Yakinkah kita bahwa Tuhan tetap baik walau kita masih belum keluar kesesakan?

Meskipun kita tahu bahwa Tuhan berdaulat, sering kita berharap Dia menyetujui rencana kita. Namun melalui doa Daud ini, kita diingatkan untuk lebih peka terhadap kehendak Tuhan. Jangan-jangan apa yang kita doakan dan harapkan tidak sesuai dengan jalan Tuhan.

“TUHAN, ampuni kami orang yang berdosa. Biarlah kita belajar mengerti kehendak-Mu dan percaya Engkau tetap baik apa pun rancangan-Mu dalam hidup kami.”