• YESUS, MANUSIA DAN ANAK ALLAH
  • Lukas 3:21-38
  • Lemah Putro
  • 2021-03-07
  • Pdt. Paulus Budiono
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/index.php/ibadah-umum/827-yesus-manusia-dan-anak-allah
  • Video Ibadah: KLIK DISINI

Shalom,

Kita begitu semangat menyanyikan lagu “Bersama Yesus lakukan perkara besar, bersama Yesus tidak ada yang sukar, bersama Yesus ada jalan keluar, untuk masalahku, untuk masalahmu, untuk masalah kita semua”. Sungguhkah kita bebas dari masalah karena bersama Yesus? Dan benarkah kita mengenal siapa Dia sehingga kita mampu melakukan perkara besar?

Kita sedang mempelajari Injil Lukas dan bagaimana penulisnya, Dokter Lukas, memaparkan siapa Yesus dalam tulisannya. Tulisannya ditujukan kepada teman mulianya, Teofilus, agar memercayai bahwa segala peristiwa yang ditulisnya itu sungguh benar (Luk. 1:1-4). Mungkinkah Teofilus, bukan orang Yahudi, membaca seluruh tulisan Dokter Lukas yang telah dibukukan? Bagaimana dengan kita yang sedang membaca tulisan Dokter Lukas? Apakah kita memercayai seluruh pasal dari Injil Lukas?

Bagaimana Dokter Lukas memperkenalkan Yesus dalam tulisannya di Injil Lukas?

  • Yesus adalah anak Yusuf → manusia

“Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang Ia adalah anak Yusuf, anak Eli.” (Luk. 3:23)

Kita telah mempelajari tulisan Dokter Lukas mulai dari pasal satu dan mengimaninya. Dia menuliskan antara lain tentang Yohanes Pembaptis yang memberitakan pertobatan dan mengarahkan siapa pun yang sudah dibaptis olehnya untuk fokus terhadap Seorang yang lebih berkuasa darinya karena Ia akan membaptis dengan Roh Kudus dan api (Luk. 3:16). Biarlah iman kita terus bertambah dengan mendengarkan Firman Kristus yang sedang disampaikan saat ini.

Dari silsilah yang tercatat di Injil Lukas, Yesus disebutkan anak dari Yusuf, anak Eli,… anak Adam, anak Allah (Luk. 3:23-38) sebagai laporan sejarah yang berlangsung ± 4.000 tahun. Sementara Injil Matius juga mencatat silsilah Yesus keturunan raja dimulai dari Abraham, Ishak, Yakub,….Yusuf, suami Maria, melahirkan Yesus yang disebut Kristus (Mat. 1:2-16).

Jelas, silsilah di atas menunjukkan bahwa (manusia) Yesus adalah anak dari Yusuf. Namun Dokter Lukas mengakhirinya dengan menyebut Yesus adalah anak Allah (Luk. 3:38).

Bagi kita sekarang, silsilah tersebut sudah berlangsung lebih dari 6.000 tahun. Kita tidak lagi melihat kasatmata pribadi Yesus sebagai manusia. Percayakah kita bahwa Ia adalah manusia sejati dan layakkah kita mengagumi sosok manusia?

Awalnya ditulis menurut anggapan orang, Yesus adalah anak Yusuf (Luk. 3:23) namun dalam perkembangannya setelah semua orang mendengarkan ajaran-Nya mereka heran/kagum dengan perkataan-Nya padahal mereka tahu Yesus adalah anak Yusuf (Luk. 4:20-22). Kemudian Yesus menegaskan kepada mereka bahwa tidak ada nabi dihargai di tempat asalnya (ay. 24). Jujur, sering terjadi karena kita sudah mengenal akrab siapa pengkhotbahnya, kita mengurangi nilai keilahian dari Firman Tuhan yang dijabarkan.

Apa bukti lain yang menunjukkan Yesus adalah manusia? (Manusia) Yesus dibaptis oleh Yohanes (Luk. 3:21-22) bukan sebagai tanda pertobatan tetapi untuk menggenapi seluruh kehendak Allah (Mat. 3:11,15). Keistimewaan lain ialah kemanusiawian Yesus diperkenan oleh Bapa Surgawi dengan terdengarnya suara dari langit dan Ia dipenuhi Roh Kudus.

Yesus adalah manusia seutuhnya karena dikandung dan dilahirkan oleh Maria, ibu-Nya, seperti telah diberitahu Malaikat Gabriel kepada perawan Maria dan bayi yang dikandung harus diberi nama Yesus (Ibr. Yehovah = Allah Juru Selamat). Bagaimanapun juga proses kehamilan dan kelahiran Maria terkait dengan keilahian bukan hasil hubungan suami-istri. Dengan kata lain, Yesus memang lahir sebagai manusia tetapi penuh dengan keilahian.

Waspada, jangan iman kita memudar hanya karena melihat Yesus sebagai (anak) manusia sebab Ia sekaligus Anak Allah.

  • Yesus adalah Anak Allah.

Ketika tiba waktunya Maria melahirkan di kota Betlehem, terjadilah gegap gempita di padang karena malaikat Tuhan penuh dengan kemuliaan memberitahu para gembala, “Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (Luk. 2:11)

Aplikasi: kita beriman bahwa Nama Yesus mengandung keselamatan.

Secara manusiawi, Yesus menuruti hukum Taurat yaitu umur 8 hari disunat, umur 40 hari diserahkan kepada Allah, umur 12 tahun mengalami pendewasaan secara Taurat dan umur 30 tahun memulai pelayanan serta dianggap sebagai anak Yusuf. Pelayanan-Nya di dunia tidak lama hanya berlangsung 3½ tahun kemudian Ia kembali ke asal mulanya itulah anak Adam, anak Allah. Yesus adalah gambar Adam terakhir (Rm. 5;14,15).

Ketika Yesus dibaptis dan berdoa, terdengar jelas pengakuan dari Bapa-Nya, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan.” (Luk. 3:22)

Aplikasi: ketika dibaptis, kita menerima pribadi Allah Tritunggal seutuhnya.

Siapa Anak Allah dan di mana Ia berada? Ia berada di dalam kekekalan. Jika Lukas menyebut (manusia) Yesus anak Adam, Kejadian 1 menulis Allah menciptakan manusia (Adam) menurut gambar dan rupa Allah tritunggal (Kej. 1:26). Memang (manusia) Yesus dikandung oleh ibu-Nya tetapi sebenarnya Ia adalah yang awal dalam kekekalan dan Allah Bapa telah merencanakan penyelamatan manusia dengan dikirimkan-Nya ke dunia (Ibr. 1:1- 6). Sebagai manusia, Yesus ada jangka waktu kerja tetapi mengenai keilahian-Nya sebagai Anak Allah, Ia telah dipersiapkan Bapa-Nya di dalam kekekalan supaya manusia berada dalam rencana-Nya yang luar biasa.

Hendaknya iman kita kepada Yesus sebagai manusia sekaligus Anak Allah makin bertumbuh bukan karena ikut-ikutan. Sebagai manusia, Yesus tahu keadaan kita berkaitan dengan kelemahan/kekurangan, kebutuhan bahkan daya tahan hidup kita. Dikatakan di zaman akhir ini Allah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, Yesus, (Ibr. 1:2) dan kita harus mendengarkan perkataan-Nya agar tidak hanyut dibawa arus (Ibr. 2:1-2). Jangan kita menyia-nyiakan keselamatan yang diberitakan oleh mereka dengan karunianya masing-masing (rasul, nabi, penginjil, gembala, pengajar) untuk meneguhkan iman kita (ay. 3). Juga kita harus memerhatikan sungguh-sungguh berita (Firman) yang didengar dari banyak sumber (seminar, khotbah di Youtube dll.) agar tidak mudah terbawa arus yang menyesatkan dan beriman kepada Yesus bukan karena kata seseorang (pendeta, suami, teman dst.) tetapi karena pengalaman pribadi bersama Firman Kristus. Selain itu Roh Kudus memenuhi kita bukan sekadar untuk mengadakan mukjizat kesembuhan dan keberkatan tetapi membawa kita masuk dalam ujian untuk meningkatkan iman kita.

Yesus telah mengingatkan kita bahwa Kerajaan Allah sudah dekat dan hendaknya kita percaya pada Injil Kristus maka kita beroleh keselamatan. Dengan kata lain, di luar Yesus tidak ada keselamatan (Kis. 4:12) sebab Ia adalah satu- satunya jalan, kebenaran dan hidup; tidak ada seorang pun datang kepada Bapa kalau tidak melalui Dia (Yoh. 14:6). Amin.