Shalom,
Tema hari ini ialah “hamba yang dijamin”, siapa yang menjaminnya? Percayakah Yesus adalah jaminan bagi hidup kita? Apa kata pemazmur dalam tulisannya berkaitan dengan hamba yang dijamin?
“Aku telah menjalankan hukum dan keadilan; janganlah menyerahkan aku kepada pemeras-pemerasku! Jadilah jaminan bagi hamba-Mu untuk kebaikan, janganlah orang-orang yang kurang ajar memeras aku. Mataku sangat merindukan keselamatan dari pada-Mu dan merindukan janji-Mu yang adil. Perlakukanlah hamba-Mu sesuai dengan kasih setia-Mu, dan ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Hamba-Mu aku ini, buatlah aku mengerti supaya aku tahu peringatan-peringatan-Mu. Waktu untuk bertindak telah tiba bagi TUHAN; mereka telah merombak Taurat-Mu. Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas bahkan dari pada emas tua. Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu; segala jalan dusta aku benci.”
Kata “hamba’’ disebut sebanyak tiga kali dan dijanjikan beroleh jaminan dari Tuhan. Berbahagialah kita yang menjadi hamba-hamba-Nya! Penulis telah mengalami jaminan dari Tuhan dan kita juga berharap sama beroleh jaminan dari-Nya. Namun jaminan apa yang kita harapkan dari-Nya? Apakah jaminan usaha tidak bangkrut, anak tidak putus sekolah, kesehatan prima?
Alkitab sedikitnya menyebutkan tiga hamba yang beroleh jaminan, siapakah mereka?
- Yusuf muda (17 tahun) biasa menggembalakan kambing domba bersama kakak-kakaknya dan sering mengadukan kejahatan mereka kepada ayahnya. Karena benci dan iri hati, mereka memperlakukan Yusuf dengan kejam ketika Yusuf disuruh Yakub melihat keadaan kakak-kakaknya yang membelokkan penggembalaan ke tempat lain. Awalnya mereka ingin membunuhnya tetapi kemudian diputuskan menjualnya kepada kafilah orang Ismael menjadi budak di Mesir (Kej. 37:25-28). Mereka pulang dan lapor kepada Yakub bahwa Yusuf diterkam binatang buas sambil menunjukkan jubahnya yang penuh darah padahal itu darah kambing yang disembelih (Kej. 37:31-33). Yusuf dibeli oleh Potifar, pegawai istana Firaun, untuk bekerja di rumahnya (Kej. 37:36). Namun TUHAN menyertainya sehingga dia selalu berhasil dalam pekerjaannya (Kej. 39:2). Yusuf diam tidak mengomel walau tidak bersalah dan terbukti Tuhan menjamin keselamatannya. Akhirnya dia menjadi orang kedua yang berkuasa di Mesir saat berumur 30 tahun (Kej. 41:40-43) walau sempat digoda dan difitnah oleh istri Potifar kemudian masuk penjara tanpa salah (Kej. Kej. 39:12-20). Istri Potifar tidak menghormati kedudukan terhormat suaminya tetapi malah menginjak-injaknya hanya karena terbakar nafsu birahi terhadap Yusuf. Namun Yusuf yang mencintai Tuhan sangat menjaga kehidupan kudus dan menghargai hidup nikah. Waspada, semua dosa yang dilakukan terjadi di luar dirinya tetapi percabulan berdosa terhadap tubuhnya sendiri (1 Kor. 6:18). Saat di penjara pun Yusuf disayang dan dipercaya oleh kepala penjara mengurus semua tahanan dan pekerjaan. Terbukti Tuhan menjamin dan menyertai Yusuf sehingga masalah kesucian, kriminal dan pangan teratasi. Tanpa kebijakan Yusuf dalam menangani kelaparan, Mesir bahkan Kanaan akan menderita habis-habisan. Memang kebaikan Yusuf dalam memberikan pertolongan telah dilupakan oleh juru makanan maupun juru minuman tetapi Yusuf tidak kecewa oleh sebab dia mencintai Tuhan dan Firman-Nya.
Aplikasi: hendaknya kita menjadi hamba Tuhan yang menegakkan kebenaran dalam perkataan dan perbuatan di mana pun dan kapan pun maka Tuhan akan menjamin kehidupan yang terarah berkaitan dengan sandang, pangan, papan. Jangan pula mudah kecewa terhadap orang yang tidak tahu berterima kasih atas pertolongan kita sebab Tuhan yang di Surga tidak melupakan kebaikan yang pernah kita lakukan.
Sebagai hamba, pemazmur masih memohon diajar akan ketetapan-ketetapan Tuhan (ay. 124). Demikian pula hendaknya kita tetap berkemauan untuk belajar tentang Firman Allah di mana Roh Kudus akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran Firman (Yoh. 16:13). Jangan hanya mengandalkan khotbah pendeta tetapi marilah kita belajar mandiri merenungkan Firman-Nya agar iman kita makin bertumbuh. Ingat, kita menyimpan Firman di dalam hati supaya kita tidak berdosa kepada Allah (Mzm. 119:11).
- Paulus yang mana dia ingin berbuat baik tetapi justru melakukan apa yang dibencinya; semua ini karena dosa yang ada di dalam dia bahkan dia menyebut dirinya manusia celaka. Namun dia bersyukur Tuhan telah melepaskannya dari tubuh maut ini (Rm. 7:15-20,24). Kita juga bukan lagi hamba dosa tetapi hamba kebenaran, dimerdekakan dari dosa menjadi hamba Allah (Rm. 6:17-18,22).
Rasul Paulus menjadi contoh pertobatan yang benar ditandai dengan keubahan hidup secara total. Bukankah orang yang ada di dalam Kristus adalah ciptaan baru (2 Kor. 5:17)? Bila Kristus telah menebus kita dengan darah-Nya yang sangat mahal, Dia tidak lagi mengingat-ingat dosa kita. Hendaknya kita juga tidak merasa paling benar nan suci kemudian mengingat-ingat kesalahan orang lain yang sudah minta ampun kepada kita sebab di Surga kedudukan kita sama, tidak ada yang lebih benar atau suci dari yang lain.
- Kristus Yesus – Firman menjadi manusia/daging – yang walaupun dalam rupa Allah tidak mempertahankan kesetaraan-Nya dengan Allah tetapi mengosongkan diri-Nya menjadi hamba dan manusia yang taat sampai mati di kayu salib (Flp. 2:5-7) seperti seorang “penjahat”.
Yesus menjadi hamba tanpa di(ter)paksa dan Allah menjadi jaminan hidup-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Raja di atas segala raja (Why. 17:14) tetapi merendahkan diri menjadi hamba dan manusia hingga rela mati disalib. Tahukah Ia dijamin oleh Allah Bapa di Surga (Yes. 42:1; Mat. 12:18) dan dikaruniakan Nama di atas segala nama sehingga semua makhluk bertekuk lutut serta mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan (Flp. 2: 9- 11)?
Aplikasi: marilah kita belajar menjadi hamba Tuhan yang rendah hati tidak memerhatikan kepentingan sendiri tetapi menaruh pikiran dan perasaan seperti yang terdapat dalam Kristus Yesus (ay. 3-5). Nama Yesus Kristus menjadi jaminan hidup kita. Memang Yesus mati tetapi percayalah bahwa Ia bangkit dari kematian mengalahkan maut seperti diyakini oleh penjahat di sebelah Yesus saat disalib. Penjahat ini tahu Yesus akan segera mati tetapi akan bangkit; itu sebabnya dia mengatakan agar Yesus mengingatnya apabila Ia datang sebagai Raja (Luk. 23:42-43).
Maukah kita menjadi hamba yang dijamin keselamatannya oleh Tuhan Yesus Kristus? Marilah kita menyukai Firman Tuhan dan menyimpannya dalam hati agar tidak berdosa kepada-nya, menegakkan kebenaran dan kesucian dalam perbuatan serta perkataan, juga tetap rendah hati tidak mementingkan diri sendiri maka Tuhan pasti menjamin hidup kita hingga dalam kekekalan hidup bersama-Nya selamanya. Amin.