• PANGGILAN MELAYANI TUHAN
  • Efesus 4:11-16
  • Lemah Putro
  • 2025-06-29
  • Pdt. Besar Hartono
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/ibadah-umum/1768-panggilan-melayani-tuhan

Shalom.

Kebersamaan melayani Tuhan perlu terus kita kembangkan sesuai talenta yang Tuhan karuniakan tanpa batasan umur karena usia lanjut. Semua harus melayani tanpa kecuali, paling sedikit pelayanan doa. Yang penting kita melayani Tuhan bukan melayani manusia betapapun hebatnya dia. 

Tuhan memperlengkapi orang-orang kudus (rasul-rasul, nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala-gembala, pengajar-pengajar) untuk pekerjaan pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus (Ef. 4:11-12) bukan sekadar pelayanan mukjizat kesembuhan atau perolehan berkat jasmani semata. Bukankah kita dipanggil, dipilih dan dikuduskan oleh Gembala Agung untuk tujuan mulia?

Jangan kita meremehkan/melecehkan jabatan-jabatan yang diteguhkan Tuhan dalam memperlengkapi orang-orang kudus untuk melayani jemaat supaya mereka mendapatkan pemeliharaan dan peneguhan iman bagi pembangunan tubuh Kristus bukan untuk perkara-perkara bersifat sementara. Pelayanan dari para nabi, rasul, gembala, penginjil, pengajar bertujuan untuk pembangunan Tubuh Kristus. Apa pun masa lalu kita, Tuhan tidak peduli sebab masa depan kita ditentukan apakah kita menerima atau menolak panggilan dan pilihan untuk melayani-Nya. Jangan seperti Yudas Iskariot yang dipanggil oleh Yesus sendiri untuk menjadi murid dan rasul tetapi ternyata dia lebih mencintai uang ketimbang perkataan Gurunya. 

Kita harus menyadari adanya proses untuk mencapai tujuan ibadah. Apa pun persoalan yang kita hadapi, hendaknya kita merendahkan diri di dalam tangan Tuhan sebab Ia turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya (Rm. 8:28). 

Bagaimana kita harus bersikap dalam pembangunan tubuh Kristus?

  • Kita harus mencapai satu kesatuan iman.
  • Kita harus memiliki pengetahuan yang benar tentang Anak Allah.

Kenyataannya, banyak pengajaran tentang Anak Allah disebarkan dengan salah; itu sebabnya Rasul Paulus mengingatkan jemaat Efesus agar memiliki kedewasaan penuh (Ef. 4:13) – tidak seperti anak kecil yang cengeng, mudah menangis, mudah tersandung. Perhatikan, mereka yang mudah tersandung disebabkan karena tidak taat kepada Firman Allah (1 Ptr. 2:8).  

Kita tetap waspada terhadap masalah (batu sandungan) maupun berkat melimpah. Jangan melimpahnya berkat malah menjauhkan kita dari pembangunan Tubuh Kristus seperti dilakukan oleh Yudas Iskariot yang lebih memilih uang daripada panggilan kerasulan. Akhirnya dia malah tidak dapat menikmati uangnya bahkan mati dengan perut terburai (Kis. 1:18). 

  • Tingkat pertumbuhan kita harus mengarah kepada Kristus. Kalau tidak, pasti mengarah pada materi atau pada diri sendiri. Memang kita diperhadapkan pada pilihan-pilihan yang tidak dapat dihindari. Untuk itu kita membutuhkan bimbingan Roh Kudus agar tidak salah pilih.
  • Kita berpegang teguh pada kebenaran yang berkiblat kepada Kepala, yaitu Kristus. Sayang, ada banyak kaum muda/i Kristen tidak menangkap tujuan pembangunan tubuh Kristus, mereka sembrono mencari pasangan hidup yang tidak sepadan atau mencari pekerjaan yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Memang kita membutuhkan materi tetapi jangan menggeser pengajaran kebenaran dengan mukjizat-mukjizat bersifat materialistis! 
  • Kita hidup tertib dan rapi di mana pun – di rumah, sekolah, tempat kerja, gereja, masyarakat – pada tujuan pembangunan Tubuh Kristus. Kalau tidak, sia-sialah keberhasilan dan kegemilangan kita dalam menghasilkan ketenaran dan kekayaan duniawi. Orang yang dipanggil dan dikuduskan harus berpadanan dengan karakter Kristus yaitu rendah hati dan lemah lembut.  

Harus diakui, kita menghadapi pelbagai masalah hidup; oleh sebab itu hendaknya kita memohon hikmat dari Tuhan untuk mampu menyelesaikannya tanpa menggeser rencana Allah dalam membangun tubuh Kristus yang sempurna. Kita boleh terpencar di segala pelosok bumi tetapi kita tetap satu tubuh, satu Roh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah di atas semua, oleh semua dan di dalam semua (Ef. 4:4-6). 

Biarlah Firman Allah terus-menerus mengerjakan hidup kita dan kita menikmati karya pekerjaan Allah secara pribadi. Sebagai Gembala yang baik, Tuhan akan menuntun bahkan mencari domba yang tersesat karena memisahkan diri dari kelompok domba lain. Oleh sebab itu jangan coba-coba keluar dari kesatuan tubuh Kristus! Kita juga tidak perlu terlalu khawatir kemudian lari sana-sini memikirkan masa depan sebab ada Roh Kudus yang berperan sebagai Roh Penolong (Yoh. 14:26-28). Yesus menegaskan agar kita mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepada kita (Mat. 6:33). 

Marilah kita menerima panggilan Tuhan untuk melayani dengan hati damai penuh sukacita sebab kita hidup tertib, dalam kesatuan iman, memiliki pengetahuan yang benar akan Anak Allah, berpegang teguh pada kebenaran maka Ia akan menyertai dan membimbing kita menuju pembentukan tubuh Kristus yang sempurna untuk kelak bersanding dengan mempelai Pria Surga di Yerusalem baru selamanya. Amin.