• AMAN DALAM LINDUNGAN TUHAN
  • Mazmur 125
  • Lemah Putro
  • 2025-06-22
  • Pdp. Hari Gunawan Lianto
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/ibadah-umum/1766-aman-dalam-lindungan-tuhan
  • Video Ibadah: KLIK DISINI
aman_dalam_lindungan_tuhan

Shalom, 

Kita semua pasti mendambakan keamanan dan kenyamanan mencakup seluruh aspek kehidupan kita baik di dalam keluarga, pekerjaan tempat kita bekerja mencari nafkah bahkan di tempat pelayanan. Itu sebabnya banyak logo menggunakan kata “aman” misal: pada moda transportasi umum tercantum “aman, nyaman, murah, cepat, tepat waktu”; pihak perbankan memberikan jaminan aman dan tepercaya agar terhindar dari pembobolan rekening bank dst. Semua metode keamanan yang diciptakan oleh manusia dengan kepiawaiannya menggunakan teknik luar biasa tentu tidak sama dengan keamanan yang Tuhan sediakan bagi kita itulah keamanan di dalam lindungan-Nya. 

Pemazmur menegaskan orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang dan tetap untuk selama-lamanya (ay. 1). 

Jelas keamanan tidak terletak bagaimana orang mengatur kehidupan pada lingkungan sekelilingnya tetapi pada iman percaya akan Tuhan. Bagaimana mungkin?

Selain digambarkan sebagai gunung Sion yang teguh, orang percaya juga bagaikan Yerusalem dikelilingi gunung-gunung itulah TUHAN yang mengelilingi umat-Nya (ay. 2). Perlu diketahui Yerusalem yang terletak di Gunung Sion di zaman Daud mempunyai sejarah kerohanian yang luar biasa. Daud sendiri mengakui bahwa hanya dekat dengan Allah membuatnya tenang sebab Ia adala keselamatan dan gunung batunya (Mzm. 62:1-3).

Aplikasi: iman percaya yang kukuh kepada Tuhan bagaikan fondasi kuat dan Ia mengelilingi kita memberikan keamanan serta perlindungan yang tidak tergoyangkan. “Aman di dalam perlindungan Tuhan” bukanlah sekadar ungkapan kata bagi mereka yang secara pribadi mengalami pertolongan Tuhan diangkat/ dikeluarkan/dibebaskan (di luar nalar manusia) dari problem sangat berat.

Apa jaminan untuk beroleh keamanan dalam perlindungan Tuhan?

  • Memercayakan diri sepenuh kepada Tuhan (ay. 1-2). 

Perhatikan, “percaya kepada Tuhan” belum tentu “memercayakan diri kepada Tuhan”. Kenyataannya orang yang dalam keadaan terjepit berada di “ujung tanduk” akan sangat gelisah tidak merasa aman dan nyaman; beda dengan orang yang memercayakan hidupnya kepada Tuhan – dia masih tenang ada damai sejahtera di tengah tipisnya pengharapan. Jujur, tidaklah mudah untuk memercayakan diri kepada Tuhan dalam keadaan apa pun. Contoh: Sadrakh, Mesakh dan Abednego diancam dilempar ke dapur api jika tidak menyembah patung emas. Iman mereka begitu kukuh dan mereka memercayakan hidupnya kepada Tuhan bahkan rela mati seandainya Tuhan tidak menolong mereka (Dan. 3:17-18). 

Waspada kalau tingkat kekristenan kita hanya sebatas “percaya” karena setan-setan pun percaya Allah tetapi mereka gemetar ketakutan (Yak. 2:19).

  • Orang jahat tidak berkuasa atas orang benar (ay. 3). 

Pengertian orang jahat tidak berkuasa atas orang benar ialah orang benar tetap mengalami godaan, ancaman, teror dll. sementara hidup di dunia ini. Karena masyarakat yang heterogen dengan karakter yang beda satu sama lain, orang jahat dapat mengganggu dan menekan orang benar tetapi dia tidak akan berkuasa sepenuhnya atas kehidupan orang benar sebab Tuhan mengelilingi untuk melindunginya. Contoh: Daud mengalami banyak ancaman dan teror dari raja Saul, musuh-musuh bahkan anaknya sendiri mau membunuhnya tetapi Tuhan melindunginya. 

  • Hidup dalam kebenaran (ay. 4).

Memang banyak orang di luar Tuhan tampak hidup aman-aman saja menikmati berkat anugerah dari Tuhan namun orang beriman dan hidup benar di hadapan Tuhan tidak hanya menerima berkat bersifat sementara tetapi perlindungan dan pengayoman dari-Nya. Contoh: Lot, orang benar, hidup menderita oleh cara hidup orang-orang jahat yang hidup menuruti hawa nafsu semata bahkan hidup dalam penyimpangan seks. Tuhan menyelamatkan Lot (2 Ptr. 2:7-8).  

Aplikasi: bila kita juga tersiksa hidup di tengah orang jahat yang tidak mengenal Tuhan, tetaplah teguh beriman dan percayakan diri kepada Tuhan maka janji perlindungan-Nya akan kita nikmati. Ilustrasi: hidup orang yang menjaga kekudusan bernilai seperti emas. Walau berada di tempat sampah, di kubangan, dan tempat yang kotor menjijikan, emas tidak akan berubah dan tetap bernilai tinggi. Lingkungan di sekitar boleh kotor tetapi kita yang memercayakan diri kepada Tuhan dilindungi dan bernilai mahal di hadapan-Nya. 

  • Hidup berlimpah dengan damai sejahtera (ay. 5).  

Jangan pernah membayangkan hidup damai sejahtera kalau hati masih belum tuntas bersih di hadapan Tuhan! Bukankah "dunia ini panggung sandiwara"? Jujur, kita sering bersandiwara merasa bahagia dan damai padahal hati kita jauh dari damai sejahtera sejati. Kita dapat menipu orang lain tetapi tidak dapat menipu hati sendiri. Damai sejahtera hanya diperoleh dari Tuhan karena iman percaya kepada-Nya. Juga Roh Kudus memberikan  sukacita kepada kita.

Kapan kita memiliki perasaan damai sejahtera dan aman?

-     Bila mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan dalam doa dan perenungan Firman-Nya. Walau dalam posisi terancam dan tekanan berat, kita tetap merasa damai dan aman dalam perlindungan Tuhan. 

-     Mengalami pengampunan dari Tuhan.

-     Memohon Tuhan, sumber damai sejahtera, untuk mengaruniakan damai sejahtera-Nya terus menerus kepada kita (2 Tes. 3:16). 

Maukah kita hidup aman dalam lindungan Tuhan? Marilah kita memercayakan diri sepenuhnya kepada Tuhan yang mampu memberikan keamanan dan perlindungan, yakinlah bahwa orang jahat tidak berkuasa atas kita, hiduplah dalam kebenaran maka Ia akan mencurahkan damai sejahtera-Nya kepada kita. Amin.

  • Video Youtube Ibadah: