Shalom,
Kita layak memuji dan memuliakan Bapa Surgawi di dalam Tuhan Yesus Kristus, Raja di atas segala raja yang berkuasa atas kehidupan kita. Ia pula yang mengizinkan kita beribadah baik on line maupun on site walau masih dibatasi dan menaati prokes dengan ketat.
Kita perlu tahu apa maksud dan tujuan kita beribadah; ternyata Lukas 13:10-21 menuliskan bahwa ibadah menghasilkan kelepasan. Bagaimana mungkin? Karena Firman Tuhan yang kita dengar (dalam ibadah) adalah Pribadi Tuhan sendiri yang berkuasa menyembuhkan penyakit, melepaskan dari roh jahat juga memberikan kebahagiaan bagi yang membacakan, mendengarkan serta menuruti Firman (Why. 1:3).
Kuasa ibadah macam apa yang dipaparkan dalam Lukas 13:10-21?
Saat itu Yesus sedang mengajar di dalam rumah ibadat pada hari Sabat dan di sana ada seorang perempuan yang telah 18 tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri tegak. Matius 15:22 menjelaskan bahwa orang (anak perempuan) yang dirasuk roh setan sangatlah menderita. Dapat dibayangkan betapa menderitanya perempuan yang dirasuk roh setan selama 18 tahun ini! Sungguh ia mendapat anugerah dan perhatian luar biasa ketika Yesus melihat, memanggil dan menyembuhkannya. Mungkin saja ia telah berobat ke sana kemari untuk kesembuhan tetapi tanpa hasil. Untungnya dia tidak meninggalkan ibadah tetapi menekuninya sehingga ia mendengar panggilan Yesus – bagaikan seekor domba yang mendengar suara gembala yang memanggilnya (Yoh. 10:14-16). Segera ia memuliakan Allah begitu Yesus menyembuhkannya.
Aplikasi: Tuhan sangat mengetahui penderitaan orang yang sungguh-sungguh beribadah kepada-Nya dan siap memberikan pertolongan kepadanya.
Perlu diketahui, ada dua kategori roh setan yang merasuki manusia, yakni: roh jahat dan roh najis.
Bagaimana kondisi perempuan yang dirasuki roh ini? Ia tidak berdaya selama 18 tahun dan membuatnya bungkuk. Kepalanya selalu memandang ke bawah alias fokus pada perkara-perkara di bumi sehingga tidak dapat tegak memandang ke atas untuk memuliakan Tuhan.
Apa penyebab seorang menjadi bungkuk? Kekhawatiran dalam hati membungkukkan orang (Ams. 12:25). Itu sebabnya serahkan segala kekhawatiran kita sebab Ia memelihara kita (1 Ptr. 5:7). Memang sangatlah wajar kita dapat diliputi rasa khawatir tetapi kita harus mengubah paradigm/cara pandang kita dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Jangan pula merasa kuat dan kaya kemudian tidak mau datang kepada-Nya sebab Tuhan membenci orang congkak (1 Ptr. 5:5). Faktanya kita tidak dapat melepaskan diri dari sifat kecongkakan kalau bukan karena jamahan Tuhan.
Perempuan bungkuk itu dilepaskan dari kuasa roh setan oleh Yesus sehingga dia dapat berdiri tegak memandang ke atas untuk memuji serta memuliakan Allah. Imannya menjadi besar walau diterpa “angin” tetap berdiri tegak bagaikan pohon sesawi yang berasal dari biji kecil ditanam mengalami kematian untuk bangkit tumbuh menjadi pohon yang besar.
Aplikasi: hendaknya kita beriman seperti (bukan sebesar) biji sesawi yang tumbuh menjadi pohon besar. Perhatikan, kekhawatiran (berlebihan) dialami oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah hingga Alkitab menyebut enam kali “jangan kuatir” (Mat. 6:25-34) sebab burung-burung gagak tidak menabur dan tidak menuai tetapi diberi makan oleh Allah dan kekhawatiran tidak dapat menambah sehasta pada jalan hidup kita (Luk. 12:24-25). Kekhawatiran rohani juga membuat kita “bungkuk” tidak dapat fokus memikirkan perkara-perkata di atas (bnd. Kol. 3:2) sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Rm. 14:17).
Waspada, Iblis adalah penipu ulung dan berusaha menjauhkan kita dari Tuhan. Firman Tuhan yang telah kita dengar dan simpan menjadi modal kuat melawan bujuk rayu Iblis untuk kita datang kepada Tuhan dengan rendah hati serta menyerahkan persoalan kita kepada-Nya maka Ia tidak tinggal diam tetapi siap menjamah kita.
Sebenarnya posisi kekhawatiran satu level dengan kekayaan dan kenikmatan hidup (Luk. 8:14). Bukankah orang dunia mengejar kenikmatan dan kekayaan dunia menyebabkan Firman Tuhan tidak tumbuh sebab terimpit oleh kekhawatiran dan kekayaan sehingga tidak menghasilkan buah yang matang?
Perlu diketahui roh jahat tidak pernah bekerja sendirian tetapi mengajak teman- temannya untuk mendiami rumah yang bersih tersapu dan rapi teratur tetapi kosong berakibat kondisi pemilik rumah itu lebih buruk daripada keadaannya semula (Luk. 11:24-26).
Introspeksi: apakah hidup (Bait Allah) kita dalam kondisi kosong sehingga mengundang roh jahat bersama teman-temannya memasuki rumah hidup kita dan membuat kita bungkuk? Hendaknya kita berposisikan sebagai domba yang membutuhkan panggilan gembala satu persatu (Yoh. 10:1-3) seperti perempuan yang dianggap sebagai lembu/ keledai yang perlu ditolong di hari Sabat untuk menerima anugerah kelepasan dari roh jahat (Luk. 13:15).
Terbukti orang beriman yang mengalami kematian- kebangkitan dapat memuliakan Nama Tuhan sebab hanya orang hidup (masih bernapas) yang dapat memuji Dia (Mzm. 150:6). Dan iman dimulai dari mendengar akan Firman Kristus (Rm. 10:17).
Kapan kita mengalami mukjizat yang dikerjakan oleh Yesus? Kalau kita rendah hati. Hal ini dilakukan oleh Petrus yang pernah mengalami kegagalan menangkap ikan walau sudah semalam- malaman mencari ikan. Keesokan pagi ketika Yesus menaiki perahunya untuk mengajar banyak orang, Ia menyuruh Petrus bertolak ke tempat lebih dalam dan menebarkan jalanya untuk menangkap ikan. Apa kata Petrus? “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa- apa tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” (Luk. 5:5) Petrus melakukan perintah-Nya dan terjadilah mukjizat. Ia menangkap banyak ikan sehingga jalanya mulai koyak. Dipanggilnya teman-temannya dan mereka mengisi perahu mereka dengan ikan hingga hampir tenggelam (ay. 7) bagaikan biji sesawi yang menjadi pohon besar dan menjadi berkat bagi burung-burung.
Apa pun yang kita lakukan dengan iman akan menghasilkan mukjizat sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil (Luk. 1:37). Bukankah perkawinan di Kana juga terjadi mukjizat air menjadi anggur ketika pelayan melakukan apa yang dikatakan Yesus (Yoh. 2:7-9)?
Aplikasi: bila dengan iman kita melakukan Firman Tuhan, terjadilah mukjizat keubahan sebab bagi Tuhan, Raja di atas segala raja dan Gembala agung, tidak ada perkara mustahil. Ia telah berkurban bagi domba-domba-Nya agar kita mengalami keubahan dan pembaruan hidup oleh sebab melakukan perintah-Nya. Kita harus menghargai Firman Tuhan melebihi emas, perak dan permata karena Firman-Nya memiliki kuasa menyembuhkan seperti Petrus menyembuhkan orang lumpuh di dekat pintu gerbang Bait Allah bukan dengan emas dan perak tetapi dalam Nama Yesus Kristus (Kis. 3:1-7).
Seberapa jauh kita serius beribadah kepada Tuhan? Tahukah kita bahwa ibadah menghasilkan kelepasan dari keterikatan roh jahat dan najis juga kesembuhan bagi mereka yang sakit? Untuk itu kita harus menghargai Firman yang kita dengar, menyimpannya dalam hidup (Bait Allah) kita dan melakukannya sehingga terjadi mukjizat. Bila kita telah diberkati, kita harus menjadi berkat bagi yang lain dan yakinlah apa pun persoalan kita Tuhan pasti menolong kita tepat pada waktu-Nya. Amin.