“TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!. Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.” (Mazmur 28:8,9)
Dalam Mazmur 28 Daud mengeluh kepada Tuhan, “Jangan berdiam diri ya TUHAN…” Ia tahu bahwa TUHAN adalah gunung batunya, kekuatan dan perisainya, dan hanya Dia yang dapat menolongnya sebab tanpa-Nya Daud merasa seperti mati. “Dengarkanlah suara permohonanku apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong….”
Di ayat terakhir Daud menyatakan permohonannya kepada TUHAN yang seharusnya juga merupakan doa permohonan kita sehari-hari:
“Selamatkanlah umat-Mu selama-lamanya…..” Daud merasa jiwanya terancam oleh musuh-musuh yang mengejarnya. Bukankah kita pun mengalami hal yang sama dalam menghadapi perkara-perkara jahat yang ada di dunia ini?
“Berkatilah milik-Mu selama-lamanya…..”, inipun seharusnya kita yakini bahwa apa yang kita dapatkan dan miliki juga kalau kita masih bisa hidup terpelihara, ini semua adalah berkat Tuhan. Jadi hidup kita tergantung selama- lamanya pada berkat Tuhan.
“Gembalakanlah domba milik-Mu selama-lamanya…..” kita adalah domba milik-Nya. Yang kita butuhkan adalah Dia, Gembala penuh kasih, yang mengerti semua yang kita butuhkan sebagai domba lemah yang membutuhkan perlindungan dan pemeliharaan.
“Dukunglah mereka (kami) selama-lamanya….” Permohonan Daud mengajar kita bahwa seperti Daud, kita pun lemah tik berdaya dan semua kesanggupan kita adalah kemampuan Allah oleh Roh-Nya yang hidup (2 Kor. 3:5) serta “KESELAMATAN kita ada dalam PENGGEMBALAAN TUHAN”. (Red).