• KETIKA TUHAN DI PIHAK KITA
  • Mazmur 124
  • Lemah Putro
  • 2025-06-15
  • Pdm.  Sukarjo Sutioso
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/ibadah-umum/1763-ketika-tuhan-di-pihak-kita
  • Video Ibadah: KLIK DISINI
ketika-tuhan-di-pihak-kita

Shalom, 

Percayalah bila Tuhan ada di pihak kita, kita tidak perlu takut menghadapi permasalahan hidup yang rumit sekalipun sebab Tuhan yang telah menolong bangsa Israel juga akan menolong kita yang percaya kepada-Nya. 

Mazmur 124:1-8 dengan perikop “Terpujilah Penolong Israel” merupakan nyanyian ziarah Daud – suatu nyanyian pendakian dalam perjalanan ke Yerusalem untuk beribadah kepada Tuhan. Perlu diketahui Allah memerintahkan bangsa Israel melalui Musa untuk menghadap hadirat Tuhan Allah tiga kali setahun yakni pada: hari roti tidak beragi (Paskah), hari raya tujuh minggu (Pentakosta), hari raya pondok daun (Ul. 16:16). 

Pengalaman apa yang diperoleh bila Tuhan berada di pihak kita menurut Mazmur 124? 

  • Mengalami pembelaan dari Tuhan (ay. 1-5).

Pendakian ke Yerusalem yang terletak di bukit Sinai tidaklah seperti pendakian ke Gunung Bromo atau Gunung Ijen karena medannya berat – panas, gersang tidak ada tumbuh-tumbuhan di sekitar, berkerikil besar-besar sepanjang jalan. 

Apa kata pemazmur dalam tulisannya? Hingga dua kali penulis mengatakan, “Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita” menegaskan jika Tuhan tidak memihak dan menyelamatkan, kita sudah binasa ditelan musuh hidup-hidup karena amarah mereka. 

Pemazmur diingatkan akan pengalaman bangsa Israel yang keluar dari Mesir oleh karena pertolongan Tuhan. Juga Daud ditolong Tuhan saat dia dikejar-kejar oleh Raja Saul dan pasukannya mau dibunuh. 

Introspeksi: apakah kita juga dikepung oleh “musuh-musuh” (masalah, tekanan, penindasan dll.) yang mengancam dan siap menghancurkan kita? Marilah kita memercayakan diri kepada Tuhan yang berdaulat atas hidup kita. Hidup kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Ketahuilah ketika kita menghadapi suatu masalah, ini seizin Tuhan tetapi Ia tetap menyertai kita. 

Bukankah bangsa Israel disertai tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari di dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir? Mereka juga menghadapi banyak masalah menyangkut makanan, minuman, serangan dari musuh-musuh dll. tetapi Tuhan tetap berada di pihak mereka selama mereka taat kepada-Nya (Kel. 33:1-3, 15-16). Namun bangsa Israel berpaling dari Tuhan dan menyembah patung anak lembu emas karena tidak sabar menunggu Musa turun gunung dan peristiwa ini membuat Tuhan murka (Kel. 32). Kemudian Musa memohon Tuhan menyertai mereka kembali (Kel. 33:1-3). Ini membuktikan bahwa manusia cenderung melupakan Tuhan dan pertolongan-Nya bila tidak ada pemimpin (manusia) yang mengarahkan padahal sebenarnya Tuhan sendirilah yang memimpin. Untuk hal ini, Musa mengingatkan bangsa Israel agar senantiasa berpegang pada perintah Tuhan apa pun yang terjadi sebab Ia bermaksud merendahkan hati mereka dengan tujuan mereka takut akan Dia dan hidup dari Firman (Ul. 8:2-6). Mereka hidup oleh karena pertolongan Tuhan bukan karena jasa dan kebaikan diri sendiri (Ul. 9:4-6).

Kita harus mengakui bahwa kita tidak mampu mengatasi semua tantangan, halangan, rintangan masalah tanpa penyertaan Tuhan. Itu sebabnya kita perlu mengandalkan Dia dan berpegang pada perintah-Nya dalam mengatasi segala hal serta yakin Ia membela kita oleh karena kasih-Nya. Kalau kita boleh hidup hingga saat ini walau diterpa pelbagai badai masalah, bukankah ini bukti Tuhan menyertai dan membela perkara kita? 

Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi-Nya (Rm. 8:28). Oleh sebab itu bila Allah di pihak kita, siapa akan melawan kita? Apalagi Yesus Kristus menjadi Pembela kita (ay. 31-34)! Ingat, kita dipanggil dan boleh melayani oleh karena Tuhan telah memilih kita bukan karena kemampuan, kehebatan, kekuatan kita tetapi semata-mata karena anugerah-Nya yang menyerahkan Yesus sebagai kurban untuk menyelamatkan kita dari dosa dan kejahatan kita. 

  • Mengalami pelepasan dari Tuhan (ay. 6-7).

Pemazmur mengajarkan kita untuk bersyukur atas pertolongan Tuhan karena Dia telah menyelamatkan kita dari bahaya ancaman dan jerat. Kenyataannya, orang Israel dengan negaranya yang kecil terancam dan dikepung oleh kekuatan negara-negara besar sekitarnya tetapi Tuhan tetap menjadi Pembela dan memberikan kemenangan bagi mereka. 

Jerat apa yang mengancam orang Israel? Beribadah kepada allah lain yakni menyembah berhala-berhala bangsa Mesir (Ul. 7:16-18). 

Apa yang dapat menjadi jerat bagi kita sekarang? Kemajuan tehnologi, AI, kemampuan dan kehebatan diri sendiri dan apa pun yang dapat dilihat kasatmata seperti bangsa Israel lebih memilih yang kelihatan. Sadarkah kita telah dilepaskan dari kegelapan dosa untuk menjadi umat-Nya oleh belas kasihan-Nya agar memberitakan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar (1 Ptr. 2:9-10)? Untuk itu kita harus takut akan Tuhan karena Ia memberikan ketenteraman dan perlindungan kepada kita (Ams. 14:26-27). 

Waspada, jerat yang memikat sekalipun berujung pada kematian kekal (Pkh. 9:12). 

Introspeksi: apakah kita sedang terjerat dan terpikat oleh dunia dengan segala kemegahannya? Atau terjerat oleh pengajaran-pengajaran lain yang menarik tetapi tidak Alkitabiah? Kembalilah kepada Tuhan sebab Ia berkuasa melepaskan kita dari jerat yang mematikan ini! 

  • Mengalami kuasa Tuhan (ay. 8). 

Mazmur ini mengajarkan kita untuk mengandalkan Nama Tuhan sebagai sumber pertolongan dan perlindungan sebab Nama-Nya memiliki kuasa dan kekuatan yang sangat besar. Bukankah kita selalu mengakhiri doa dengan menyebut Nama Tuhan Yesus Kristus? Oleh sebab itu jangan mengandalkan manusia dan kekuatan diri sendiri tetapi andalkan Tuhan dan harapan kepada Dia yang berkuasa memelihara (Yer. 17:5, 7-8) sebab Ia membalas setimpal dengan perbuatan kita (ay. 10). 

Bangsa Israel mengalami kuasa pertolongan Tuhan menang dari pengejaran Firaun dan pasukannya (Kel. 5:2-3,6,11). Sungguh bila Tuhan berada di pihak kita, kita tidak akan takut (Mzm. 118:6). Ia datang dengan kekuatan untuk memberikan upah bagi mereka yang bersama-Nya. Ia mahatahu dan tidak ada tempat tersembunyi bagi-Nya. Ia memberi kekuatan bagi yang lelah, menambah semangat bagi yang tidak berdaya, dan kekuatan baru bagi yang menantikan-Nya (Yes. 40:10, 26-31).  

Aplikasi: hendaknya kita sabar menantikan Tuhan karena Ia memberikan kekuatan baru walau kita menghadapi banyak masalah di saat penantian. 

Tahukah bila Tuhan di pihak kita, kita akan beroleh pembelaan dan kelepasan dari-Nya? Selain itu kita juga diberi kuasa kemenangan dan kekuatan baru untuk tidak gampang letih nan lesu menghadapi permasalahan di saat penantian hingga Ia datang kembali menjemput kita untuk tinggal bersama Dia selamanya di Yerusalem baru. Amin.  

  • Video Youtube Ibadah: