• BERSYUKURLAH UNTUK KASIH SETIA-NYA (JOHOR)
  • Mazmur 136
  • Johor
  • 2025-09-14
  • Pdt. Paulus Budiono
  • https://www.gkga-sby.org/mobile/ibadah-umum/1780-bersyukurlah-untuk-kasih-setia-nya-2
  • Video Ibadah: KLIK DISINI
bersyukurlah_untuk_kasih_setia_nya

Kita patut bersyukur kepada Tuhan bukan karena permintaan kita dikabulkan dan kita beroleh berkat dalam bentuk apa pun tetapi bersyukur akan segala sesuatu yang kita alami dalam hidup ini.

Bagaimana kita mengekspresikan rasa syukur untuk kasih setia-Nya menurut Mazmur 136? Pemazmur telah beroleh berkat luar biasa dari Tuhan dan mengajak kita untuk dapat bersyukur atas kasih setia-Nya dalam kondisi apa pun seperti tertuang berulang kali dalam tulisannya yakni “bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” 

Masing-masing dari kita pasti mempunyai pengalaman pribadi tentang kasih setia Tuhan atas kita. Apa saja bentuk kasih setia Tuhan bagi pemazmur (juga kita)? 

  • Bersyukur kepada TUHAN (YHWH), kepada Allah segala allah dan kepada TUHAN segala tuhan (ay. 1-3).
    Kita bersyukur kepada Allah yang mahaesa, Allah segala allah (tidak ada Allah lain) seperti tertulis di Ulangan 10:17. 

Perlu diketahui, kita memiliki Tuhan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi Ia menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya sehingga kita sedikit banyak mempunyai sifat-sifat Allah. Contoh: kita memang tidak dapat menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada tetapi kita dapat menciptakan dari bahan-bahan yang sudah ada untuk diolah menjadi benda yang dapat dipakai.  

Di Perjanjian Baru, Rasul Paulus menegaskan bahwa tidak ada Allah lain daripada Allah yang esa (yaitu Yesus Kristus Tuhan) walau ada banyak allah yang disembah/diberhalakan (1 Kor. 8:1-6).

  • Kasih setia Tuhan didemonstrasikan melalui perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib (ay. 4-22).
    Terbukti Kitab Kejadian dimulai dengan penulisan penciptaan Allah atas alam semesta termasuk benda terang – bulan, bintang, matahari. 

Apa saja yang Allah perbuat bagi umat-Nya, bangsa Israel? Ia membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir (selama 430 tahun) dengan memukul mati anak-anak sulung Mesir. Ia membawa mereka keluar Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan teracung, membelah Laut Teberau menjadi dua belahan sementara tentara Mesir beserta kereta dan kudanya tenggelam di laut tersebut. Kemudian Ia memimpin mereka di padang pasir, memukul kalah dan membunuh raja-raja besar antara lain Raja Sihon dan Raja Og lalu memberikan tanah mereka menjadi milik pusaka Israel. Perjalanan bangsa Israel dari pembebasan perbudakan hingga beroleh tanah pusaka merupakan kisah sejarah nyata namun masih banyak orang belum/tidak memercayainya. 

Tulisan Mazmur 136 ini mengingatkan kembali akan besarnya kasih setia Tuhan kepada bangsa Isreal yang suka memberontak bahkan menyakitkan hati Tuhan dengan penyembahan berhala.

Introspeksi: bagaimana dengan kita, percayakah kita bahwa perjalanan pengikutan kepada Tuhan menjadikan kita anak-anak Allah? Bukankah semua ini terjadi oleh karena kasih setia-Nya? Atau kita malah beralih ke penyembahan berhala karena kita tidak sabar menanti doa permintaan kita dijawab oleh-Nya. 

Tentara Israel adalah tentara Allah yang ditentukan oleh-Nya – suatu pasukan yang sangat tertib dan dilindungi oleh-Nya. Mereka beroleh kemenangan demi kemenangan selama mereka berharap kepada Tuhan. 

  • Kasih setia Tuhan juga membebaskan pemazmur dan kita (ay. 23-24).
    “Dia yang mengingat kita dalam kerendahan kita....Dia membebaskan kita dari pada para lawan kita …” (ay. 23-24) Artinya, Tuhan tidak hanya membebaskan bangsa Israel tetapi juga pemazmur (dan kita). 

Siapa lawan kita? Masihkah kita bersyukur dan mengatakan Allah itu setia ketika kita harus mengalami proses penyucian dan permohonan kita belum/tidak dijawab dalam waktu lama? 

  • Kasih setia Tuhan memelihara segala makhluk ciptaan-Nya (ay. 25). 
    Allah memelihara bangsa Israel dengan Manna selama 40 tahun di padang gurun untuk menguji hati apakah mereka berpegang pada perintah-Nya atau tidak (Ul. 8:2) atau mereka terpancing dengan nafsu rakus akan daging. Jujur, kita mengikut Tuhan dengan tujuan ingin menjadi baik tetapi terkadang kita terjebak dengan nafsu keinginan duniawi. Oleh sebab itu Tuhan ingin kita memutuskan tabiat dan gaya hidup orang Mesir (dunia) menuju Kanaan samawi itulah Yerusalem baru.
  • Kasih setia Tuhan memampukan kita untuk bersyukur kepada Allah semesta langit (ay. 26). 
    Firman Tuhan telah mengingatkan akan adanya peperangan antara binatang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh melawan Anak Domba, Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Namun Anak Domba bersama mereka yang terpanggil, terpilih dan yang setia akan menang (Why. 17:13-14). Mereka menjadi imam-imam Allah dan Kristus dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia 1.000 tahun lamanya (Why. 20:6). Di akhir zaman ini, Yang Setia dan Yang Benar – Firman Allah – akan menghakimi dan berperang dengan adil (Why. 19:11). Pada jubah dan paha-Nya tertulis nama “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan (ay. 16). Oleh sebab itu hendaknya kita mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, salah satunya ialah pedang Roh, yaitu Firman Allah (Ef. 6:11-17). 

Jangan kita setia kepada Tuhan hanya karena Ia menjamin perut kenyang (kecukupan berkat jasmani) tetapi karena Ia adalah roti hidup – siapa makan daging-Nya dan minum darah-Nya akan dibangkitkan pada hari kiamat. Selain itu kita patut bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya kekal selama-lamanya. Ia membebaskan kita dari lawan dengan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, memelihara dan melindungi kita bahkan menjadikan kita imam dan raja untuk memerintah bersama-Nya seribu tahun lamanya. Amin.

  • Video Youtube Ibadah: